Kamis, 12 April 2012

Awan Yang Berarak tapi Syahdu

"lihat lah awan yang sedang berarak disana.. warnanya sangat menyilaukan dengan pantulan sinar matahari yang menyilaukan mata... cuacanya cerah.." kataku (Ecy)

"Lantas apa hubungannya denganku???", tukas ukhti Ara

"Sayangku, wajahmu itu pucat sekali.. kamu dari pagi belum sarapan loh.. kamu yang semangat dong... ia kan sudah pergi.. kamu harus ikhlaskan semuanya.. mungkin itu yang terbaik untuk kita semua, aku tau kamu pasti sangat terpukul dengan keadaan ini semua. tapi, ya memang ini yang terbaik buatnya dan buat diri kita.. Ingatlah sayangku, pasti akan ada pengganti dirinya didunia ini", kataku dengan panjang lebar

"Aku tau cik, bagiku mungkin semua itu butuh proses. aku ingin sendiri cik.. aku mau balik kekos, kamu mau kan antarkan aku??" tanyanya dengan suara agak mendayu

akupun menganggukan kepala. Segera akupun beranjak mengambil motor diparkiran, smentara iya menunggu di depan pos..

"Ayuk!!! rak,, rakkk,,,"

"hah?!! iya", jawabnya sambil keadaan setengah sadar..

"sudahlah rak, aku gak mau kamu terus2an sprti ini,, gak asyik loh jadinya liatin keadaan kamu yang sedikit primitif gini"

"emangnya aku orang dizaman purba apa?? huffpptt"

"habisnya kamu sih, dari tadi bengoooooooonggggg muluk... kan gak asyik.. mw diajak ngobrol pun jadi gak nyambung gitu"

dalam beberapa menit kami pun terdiam selama perjalanan hingga sampai lah dikosan ukhti Ara

"Jangan lupa makan ya,,, ntar kamu sakit, kan aku juga yang repot dan sebentar lagi juga bakalan mid test. jadi kamu harus jaga kondisi fisik jangan sampai drop,, ok cintaku.. muuuuaaahhhh"

"ihhh,, paan sih kamu.. iya mamiku sayanggggggggggggggg... aku akan nuruti kata2 kamu. yaudah aku masuk dulu ya, syukron ukhti sudah diantarkan"

akhirnya aku pun kembali beranjak menuju kampus...

***

1 komentar: