Jumat, 06 April 2012

"Perumpamaan seorang mukmin dengan seorang mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, kuat-menguatkan antara satu sama lain." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Sikap saling tolong menolong, saling bantu membantu dan jamin menjamin sesama muslim di dalam perkara kebaikan adalah merupakan tuntutan al-ukhuwah al-islamiyah (persaudaraan Islam). Seseorang muslim senantiasa berusaha membantu saudara muslimnya yang lain.

Membantu sesama muslim adalah salah satu diantara tanggungjawab setiap orang yang beriman, sesuai dengan firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang yang beriman itu bersaudara." (QS. Al Hujarat: 10)

Bukankah Rasulullah saw juga telah mengingatkan kita bahwa tidak dikatakan seorang muslim itu beriman sebelum dia mencintai (mendukung dan mengutamakan) kepentingan saudaranya (sesama muslim) sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri???

Saat ini, terlihatr jelas mayoritas ummat muslim tidak lagi mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, tidak lagi mampu 'merasakan' keadaan saudaranya bagaikan satu tubuh, tidak lagi saling mendukung (taa'wun) dan tidak lagi mengutamakan saudaranya dibanding dengan yang lain. Malah mendukung yang bukan saudaranya hanya karena terpesona dengan 'keindahan', kemudahan yang nampak begitu menggiurkan.

Seorang mukmin tidak dapat berdiri sendiri dalam urusan dunia dan agamanya, ia memerlukan pertolongan dan bantuan saudaranya yang mukmin. jika tidak, dia akan gagal menunaikan tanggungjawabnya dan cacatlah peraturan dunia dan akhiratnya serta akan termasuk dalam golongan yang binasa (Mustafa al-khin, Nuzhah al-Muttaqin)

"Perumpamanaan orang-orang mukmin di dalam kasih sayang, simpati dan tolong-menolong antara satu sama lain seperti satu tubuh. Sekiranya satu anggota tubuh mengeluh kesakitan, maka seluruh anggota tubuh lainnya akan merasakan kesakitan" (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar